hal yang paling utama dan mendasar jika kita mau menulis adalah dengan cara Murtad. Ini merupakan cara paling mudah yang bisa dipraktikkan oleh penulis pemula. 

Bisa Menulis dengan Cara Murtad
 1001AKSARA - Banyak sekali orang beranggapan bahwa menulis merupakan hal yang mudah. Mereka menganggap semua orang mampu melakukannya. Namun dengan menyepelekannya tersebut tidak sedikit dari mereka yang hanya mampu menulis asal-asalan, alias tidak memperdulikan sebuah seni estetika dalam kepenulisan.


Namun di sisi lain ada juga beberapa orang yang menganggap bahwa menulis itu adalah hal sulit. Yang mana hanya seorang penulis saja yang mampu melakukannya. Faktor inilah yang menjadikan mereka enggan menulis dan memiliki tendensi melakukannya asal-asalan saat Menuliskan sesuatu. Karena mereka merasa bahwa mereka bukan seorang penulis. sehingga tidak memiliki kewajiban untuk menulis yang baik dan benar.


Bagaimana dengan kalian, apakah kalian sepakat dengan argumen yang pertama atau yang kedua? Atau justru memiliki argumen yang lain? 


Namun sayang sekali kedua anggapan tersebut salah. Sebenarnya keduanya benar, hanya saja alasan dari kedua argumen tersebut yang kurang tepat. Sehingga mampu berakibat menjadikan mereka enggan belajar menulis. Dan persepsi-persepsi semacam itulah yang harus dihilangkan di saat kita ingin bisa menulis sesuatu dengan baik yang benar. Sehingga pembaca mampu tertarik dan mau membaca tulisan kita.


Bagi saya pribadi, memang kegiatan menulis itu merupakan hal yang cukup rumit, tapi tidak sulit. Saya katakan rumit karena memang harus dibutuhkan keahlian-keahlian tertentu dan pemahaman tertentu pula mengenai apa yang akan dituliskan. Tapi bukan berarti hanya seorang penulis yang mampu melewati tantangan ini. Sebab terkadang seorang penulis profesionalpun tak jarang melakukan kesalahan dan mengalami kesulitan dalam menulis.


Yang terpenting adalah kita mau memulai. Tidak hanya memulai menulis saja, tapi juga harus mau memulai untuk belajar dari kesalahan kita sendiri dan kesalahan penulias lain. Karena pada hakekatnya tidak ada yang sempurna didunia ini kecuali kita mau berusaha melakukan yang terbaik.


Sebenarnya cukup mudah untuk belajar menulis. Selain belajar dari kesalahan, kita juga harus mau mencoba dari nasihat-nasihat penulis yang telah berpengalaman. Baik melalui tata cara/tutorial, teknik, tips, dan lain sebagainya.


Menurut saya, hal yang paling utama dan mendasar jika kita mau menulis adalah dengan cara Murtad. Ini merupakan cara paling mudah yang bisa dipraktikkan oleh penulis pemula. Sebab cara ini telah saya coba sewaktu masih belajar menulis, dan hingga saat ini pun masih saya gunakan. Tidak seharusnya saya menyimpan ilmu ini sendiri. dan saatnya kini saya mengajarkan kepada orang lain.


Perlu diketahui, maksud dari Murtad ini bukanlah kita harus keluar dari agama Islam. Melainkan ini adalah sebuah singkatan yang kepanjangannya merupakan tips-tips dalam menulis. Kepanjangan tersebut antara lain :


Membaca


Sebelum kita menuliskan sesuatu, kita harus tahu bahkan harus paham apa yang akan kita tuliskan. Inilah modal utama sebelum kita menulis. Karena dengan membaca kita akan mendapatkan pengetahuan yang baru, dengan pengetahuan tersebut kita akan menuliskannya kembali agar mampu dibaca oleh orang lain.


 Bagaimana kita mau memberi uang kepada orang lain, jika kita sendiri tidak punya uang. Begitu juga menulis, yang merupakan sebuah proses memberikan pengetahuan kepada orang lain. Sebelum kita memberikan ilmu kepada orang lain kita harus terlebih dahulu memahami ilmu tersebut. 


Dan dengan membacalah kita akan mendapatkan banyak referensi sebagai salah satu bahan tulisan kita. Oleh karena itu kunci utama dalam menulis adalah membaca. Membaca apapun itu.


Update Berita Terbaru


Di samping kita harus membaca, Kita juga harus mampu mengupdate informasi terbaru di sekitar kita. Sebab pembaca akan lebih tertarik pada pembahasan yang masih hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Hal ini memberikan peluang bahwa tulisan kita akan diminati oleh banyak orang.


Namun bukan berarti kita tidak boleh menuliskan apa yang telah berlalu. Hanya saja mengupdate informasi terbaru memberikan nilai plus pada tulisan kita. Analoginya adalah jika ada nasi basi dan nasi masih hangat, manakah yang akan kita pilih? Tentu saja nasi yang masih hangat. Begitu pula tulisan.


Rangkumlah Informasi & Referensi


Setelah kita mendapatkan referensi dari membaca dan informasi sebagai pembahasan utama, kita harus merangkum semua itu menjadi kerangka tulisan. Hal ini sangat penting guna kerapian tulisan kita. 


Di fase ini kita siapkan tema, tujuan/capaian, judul, hingga tulisan yang nantinya akan kita susun sebagus mungkin. Hal ini juga akan memudahkan kita untuk merangkai setiap kalimat dan paragraf. Dan memudahkan pembaca untuk memahami isi tulisan kita.


Tulislah !!


Setelah semua bahan sudah siap saatnya kita menulis. Jika ketiga tips diatas mampu kita selesaikan maka kita tinggal menulisnya, dan akan terasa mudah. Namun jika tidak, kita akan kesulitan dalam menyusunnya. Sehingga ketika kita sudah putus asa, kita akan berhenti sebelum selesai. Oleh karena itu, setiap fase yang saya berikan harus dijalankan secara berurutan.


Meskipun pada fase ini kita tinggal menuliskan apa yang telah kita persiapkan, namun bukan berarti kita asal menulis. Kita harus tetap memperhatikan pemilihan katanya. Semakin tepat kita mengambil diksi, maka semakin bagus tulisan kita.


Dalam tahap penulisan ini, kita akan dituntut untuk mengeluarkan semua kosa kata yang pernah kita simpan, dan mempertimbangkannya untuk tulisan kita. Sebenarnya mudah jika kita sudah terbiasa menulis, setiap pilihan kata akan muncul dengan sendirinya. Namun jika kita sudah lama tidak menulis atau bahkan tidak pernah, maka kita akan sedikit kesulitan. Dan solusinya adalah dengan banyak membaca.


Analisis Kembali


Ternyata, setelah kita menulis apa yang ingin kita tuliskan, semuanya belum selesai begitu saja. Pada tahapan ini juga termasuk penting tapi mudah untuk dilakukan. Karena kita hanya butuh meluangkan waktu untuk membacanya kembali.


Kenapa saya anjurkan untuk membaca kembali? Karena seringkali kita tidak tahu bahwa ada beberapa kata ayau kalimat yang kurang sesuai atau salah dalam pengetikannya. Dan terkadang pula apa yang telah kita tuliskan tidak sesuai yang kita harapkan. Oleh karenanya kita harus membaca kembali dan membenahi yang kurang rapi.


Jika dulu, saya selalu menghabiskan banyak kertas untuk melakukan hal ini. Karena ketika saya baca berulang-ulang selalu ada sesuatu yang ingin diganti dan dirubah kembali.


Berbeda dengan zaman sekarang. Yang mana semua orang sudah memiliki laptop atau komputer, bahkan gadget pun bisa digunakan untuk pengetikan. Maka justru akan semakin mudah dan efisien. Karena bisa dilakukan dimana saja.


Doa


Ups... Ternyata masih ada tahapan satu lagi nih, teman-teman!! Tapi kalau kita sudah terbiasa melakukan ini, tentu kita tidak akan terbebani kok, hehehe...


Setelah semuanya sudah mantap dan siap untuk diberikan kepada para pembaca, saatnya kita berdoa. Lantas apa yang harus kita doakan? Ya terserah kita. Misalnya kita ingin memiliki penggemar yang banyak, tulisan kita bermanfaat, agar tulisan kita tidak mengecewakan pembaca, dan lain sebagainya.


Ingat! doa selalu memberikan energi positif pada setiap apa yang kita lakukan. Ada usaha tanpa doa adalah hal yang sia-sia, dan ada doa tanpa usaha adalah hal yang gila. Dan berdoalah semoga kita tetap diberikan semangat untuk bermanfaat bagi orang lain melalui tulisan.



Itulah tips Bisa Menulis dengan Cara Murtad. Tidak ada salahnya berusaha untuk mencoba. Jika saya berhasil, tentu teman-teman akan berhasil juga. Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini jika kita mau berusaha. Everything is possible.


Sebenarnya mudah untuk mempraktekannya, namun yang sulit adalah Istiqomah. Meskipun gagal, janganlah putus asa. Sebab kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Memang niat itu diperlukan, namun usaha jauh lebih dibutuhkan. Jika kita mau melaksanakan niat kita dengan usaha dan mengiringinya dengan berdoa, maka insyaallah semuanya akan terasa lebih mudah.